Saya adalah penggemar sepakbola sejak kecil tepatnya mulai SMP, ya meskipun tidak pernah menjadi lebih profesional, hanya sekedar bermain sepakbola antar kelas saja.
Dulu saya sama sekali tidak mengerti dunia sepakbola, sejak SMP itupula saya mulai suka membaca tentang dunia sepakbola melalui tabloid BOLA, bahkan seminggu 2 kali selalu membeli tabloid BOLA. Waktu itu liga yang paling populer adalah liga Italia, kemudian liga Inggris yang terkenal dengan Kick n Rush nya dan liga Spanyol yang terkenal Barcelona-Real Madridnya.
Sejak menggemari permainan sepakbola ditambah suka membaca tabloid BOLA itulah saya menjadi paham aturan penilaian liga, paham aturan permainan di lapangan, bahkan sampai hafal pemain-pemain di tiga liga populer waktu itu.
Saya jatuh cinta dengan salah satu klub liga Inggris yaitu Manchester United (MU) pada waktu MU melawan Chelsea. Waktu itu Chelsea masih klub medioker. Saya terpesona dengan permainan pendek cepat ala MU didukung crossing menawan David Beckham serta disambut ketajaman striker kompak Cole-Yorke. Sangat menarik melihat permainan MU waktu itu.Saya mulai benci Chelsea juga di pertandingan itu karena permainan licik dan keras yang diterapkan Chelsea yang dikapteni Dennis Wise. Ya saya masih ingat meski sudah hampir 20 tahun lalu. Sejak itu pula ada rasa tidak ingin melewatkan pertandingan siaran langsung MU, hingga sekarang.
Dibalik sepakbola yang dianggap hanya permainan saja, dunia sepakbola sebenarnya memiliki filosofi yang sangat bagus untuk diterapkan dalam kehidupan kita.
Sebuah klub sepakbola profesional yang ketat seperti liga Inggris, jika menginginkan menjadi juara Liga haruslah memiliki beberapa hal yang saya anggap sangat vital.
Pertama adalah konsistensi. Saya masih ingat MU ketika dilatih oleh Sir Alex Ferguson, konsistensinya benar-benar sangat terjaga. MU saat itu sejak liga minggu pertama hingga minggu ke-38, mengalami kekalahan sangat jarang bahkan hampir tidak pernah lebih dari 5 kali sepanjang musim. Konsistensi permainan tiap minggunya menjadi kunci utama MU selalu diunggulkan juara. Tidak mudah sebuah klub seperti MU untuk selalu konsisten karena jumlah pertandingan yang banyak dan jadwal yang padat. Butuh pemain-pemain yang handal baik tim utama maupun tim cadangannya.
Hal itu juga berlaku pada kehidupan kita sebenarnya. Setiap orang yang ingin sukses, ingin menjadi juara di kehidupannya, membutuhkan konsistensi. Suatu hal yang tidak mudah jika tidak memiliki tekad yang kuat. Sering kita mendengar atau bahkan mengalami sendiri, misalnya pada saat memulai usaha, dalam merencanakan hingga mulai melaksanakan biasanya masih menggebu-gebu penuh semangat membayangkan sukses segera didapat. Awal-awal semua berjalan lancar, hingga akhirnya saat keadaan menurun, omzet menipis dan masalah-masalah lainnya, biasanya semangatnya mulai kendur, mulai jenuh bahkan terpuruk. Saat kondisi seperti itulah yang seharusnya segera menaikkan semangat lagi, jangan sampai kehilangan konsistensi hingga akhirnya malah berhenti.
Kedua adalah fokus. Sebuah klub yang ingin juara liga, harus selalu fokus baik sepanjang permainan maupun sepanjang musim, terutama para pemainnya. Klub harus fokus untuk menghadapi tiap laga yang akan dihadapinya, meski di laga sebelumnya mengalami kekalahan, maka hal itu harus segera dilupakan untuk segera fokus ke laga selanjutnya.
Begitu pula kita dalam perjuangan untuk meraih kesuksesan, tanpa fokus maka semua akan ambyar sia-sia. Untuk mencapai sukses, kita seharusnya memiliki tujuan atau cita-cita yang jelas. Saat kondisi semangat menurun dan mempengaruhi konsistensi, maka fokus ke tujuan awal adalah hal mutlak untuk menaikkan semangat kembali untuk menggapainya.
Ketiga adalah mental juara. Sebuah klub yang memiliki pelatih mental juara, pemain mental juara, maka kemenangan tiap laga adalah harga mati. Pemain seperti Cristiano Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic merupakan contoh pemain bermental juara yang sangat kuat. Setiap klub yang memiliki dua pemain tersebut hampir dipastikan selalu juara. Mereka akan sangat terpukul dan marah bila klubnya mengalami kekalahan. Begitu pula dengan pelatihnya, Alex Ferguson dan Mourinho adalah contoh pelatih yang memiliki mental juara, hampir tiap klub yang dilatihnya pasti juara terutama bagi Mourinho.
Kita dalam menjalani kehidupan ini juga seperti itu. Mental juara itu sebenarnya bisa dilatih sejak dini, yaitu dengan sering mengikuti kompetisi. Ketika kita memiliki mental juara yang kuat maka kita akan selalu ingin lebih berhasil dibanding yang lain. Kita tidak akan puas jika hanya menduduki posisi tengah-tengah, harus berhasil, harus juara.
Saya pikir tiga hal tersebut adalah filosofi dalam dunia sepakbola yang sama halnya diterapkan pada kehidupan kita. Dunia sepakbola itu menyenangkan, menarik dan juga memiliki manfaat yang baik juga.
Posting Komentar
Posting Komentar