Menjadi Manusia Merdeka

Posting Komentar
manusia merdeka

Saya teringat kata yang diucapkan oleh Fiersa Besari dalam salah satu video Youtube nya bahwa Manusia Terlahir Merdeka, Lingkungan Menjadikan Kita Terpenjara.

Manusia merdeka itu seperti apa ya ?

Mungkin macam-macam definisi namun bagiku manusia merdeka itu ya merdeka jiwa dan pikirannya. Merdeka dari berbagai belenggu dan prinsip-prinsip yang membuat jiwa dan pikiran terpenjara. Apabila jiwa dan pikiran terpenjara maka sikap dan perilaku akan menunjukkan ketakutan untuk bergerak.

Pernah kah Anda berpikir bahwa Anda takut jikalau tidak diterima di sekolah favorit maka masa depanmu akan tidak jelas. Pada akhirnya Anda akan berlomba-lomba dengan orang lain agar dapat diterima, adapula saking takutnya bahkan orangtua berusaha berbagai cara agar dapat diterima.

Pernahkan Anda berpikir bahwa Anda takut jika nilai Ujian Nasional jelek maka nasibmu akan suram ke depannya. Sehingga Anda dibantu orangtua akan berusaha mendaftarkan ke tempat-tempat les privat atau bimbel agar nilainya bagus.

Pernahkah Anda berpikir bahwa Anda takut tidak mendapatkan jodoh.

Pernahkan Anda berpikir bahwa Anda takut tidak mendapat rejeki yang cukup untuk hidup.

Dan masih banyak lagi ketakutan-ketakutan yang ditimbulkan oleh pikiran kita sendiri. Jika diperhatikan, sebenarnya munculnya ketakutan pikiran tersebut terjadi sejak kita kecil. Bukankah kita dilahirkan itu seperti kertas kosong, coret-coretan pada kertas tersebut dibuat oleh lingkungan kita, oleh orangtua, oleh keluarga, oleh teman bermain, oleh lingkungan tempat tinggal dan sebagainya.

Pikiran kita sejak lahir itu bersih, tidak takut apapun, belum terpengaruh oleh berbagai prinsip-prinsip hidup yang bermacam-macam bentuknya. Belum terpengaruh oleh berbagai budaya di masyarakat yang sebagian justru membelenggu cara hidup kita yang sebenarnya merdeka. Belum terpengaruh juga cara berpikir orang-orang yang bermacam-macam tapi kebanyakan pikiran pesimis dan ketakutan akan masa depan.

Manusia merdeka akan bergerak sesuai dengan kata hatinya, sesuai dengan intuisinya, sesuai dengan apa yang menjadi minatnya. Bergerak dan tidak peduli dengan berbagai kata orang dan sikap orang yang mencoba menggerus kemerdekaannya.

Biasanya manusia merdeka memiliki keunikan dalam kehidupannya, beberapa tokoh yang menurutku berhasil sebagai manusia merdeka di Indonesia yaitu Sujiwo Tejo, Cak Nun, Ust.Abu Bakar Baasyir, AaGym, Ustadz Abdul Somad dan masih banyak lagi.

Mereka memiliki prinsip hidup yang sudah tertanam sejak kecil dan merdeka dengan prinsip hidupnya sendiri. Mereka mampu memegang teguh prinsip meski dengan ancaman mati sekalipun, seperti yang terjadi pada Ust.Abu Bakar Baasyir.

Lalu bagaimana cara kita menjadi manusia merdeka jika sampai saat ini merasa belum bisa merdeka. Menurut Ary Ginanjar dalam bukunya yang fenomenal "ESQ", dari berbagai prinsip hidup yang bertebaran di masyarakat, ambillah satu prinsip yang tidak dibuat oleh manusia. Prinsip yang bukan buatan manusia adalah prinsip Ilahiah atau berprinsiplah hanya kepada Allah yang Maha Abadi.

Prinsip dari produk manusia tentu suatu saat akan berakhir kegagalan karena tidak stabil, namun jika kita berprinsip hanya kepada Allah maka semua tindakan, perkataan dan pikiran akan berfokus untuk mendapatkan ridhoNya.

Saya sebagai seorang Muslim, tiap hari prinsip Ilahiah itu selalu dipupuk melalui ibadah solat lima waktu dan berdoa dalam semua kegiatan apapun. Perlu untuk selalu dihayati dan dipahami betul makna ibadah kita yaitu agar selalu ingat kepadaNya. Selalu ingat bahwa kita berprinsip kepadaNya, bukan kepada ciptaanNya.

Manusia itu tidak abadi dan labil, Allah itu abadi dan stabil. 

MasAnto
Blogger Part-time pengisi waktu luang dan untuk menyimpan pikiran.

Related Posts

Posting Komentar